jadwal imunisasi bayi terbaru 2024

batita.my.idmunisasi bayi merupakan langkah penting dalam melindungi kesehatan anak dari berbagai penyakit berbahaya. Setiap tahun, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) memperbarui jadwal imunisasi untuk memastikan anak-anak terlindungi dari penyakit yang dapat mengancam keselamatan mereka. Artikel ini memberikan gambaran mengenai jadwal imunisasi bayi terbaru 2024 serta manfaat yang dapat diperoleh dari setiap vaksinasi yang diberikan kepada anak.

jadwal imunisasi bayi terbaru 2024

Pentingnya Imunisasi Bayi

Imunisasi adalah proses yang sangat penting untuk membantu anak membangun kekebalan terhadap berbagai penyakit. Melalui vaksinasi, tubuh bayi akan memproduksi antibodi yang dapat melawan virus dan bakteri penyebab penyakit. Beberapa penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi antara lain polio, hepatitis B, BCG (Tuberkulosis), dan DPT (Difteria, Pertusis, dan Tetanus). Pemberian imunisasi yang lengkap dan sesuai jadwal dapat melindungi bayi dari risiko penyakit yang dapat berakibat fatal.

Jadwal Imunisasi Bayi 0–6 Bulan

Pada usia 0–6 bulan, bayi memerlukan beberapa imunisasi dasar yang harus diberikan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Vaksin pertama yang diberikan adalah Hepatitis B, yang diberikan dalam 3 dosis: pada saat lahir, usia 2 bulan, dan usia 4 bulan. Vaksin ini penting untuk mencegah penyakit hepatitis B, yang dapat merusak hati dan berakibat fatal.

Vaksin DPT (Difteria, Pertusis, dan Tetanus) juga diberikan dalam tiga dosis pada usia 2, 3, dan 4 bulan. DPT sangat penting untuk melindungi bayi dari penyakit yang dapat menyebabkan gangguan pernapasan dan keracunan. Selain itu, vaksin BCG diberikan satu kali pada usia 0–1 bulan untuk mencegah tuberkulosis, yang bisa menyerang paru-paru dan menyebabkan kematian jika tidak diobati dengan baik.

Polio juga menjadi salah satu vaksin penting yang harus diberikan pada bayi pada usia 0 hingga 6 bulan. Polio dapat menyebabkan kelumpuhan permanen pada anak, sehingga pemberian vaksin polio sangat vital. Vaksin ini diberikan melalui dua cara, yaitu vaksin polio oral (OPV) dan vaksin polio injeksi (IPV).

Vaksin HiB (Haemophilus Influenzae tipe B) juga sangat penting untuk mencegah penyakit serius seperti meningitis dan pneumonia pada bayi. Pemberian HiB dilakukan tiga kali pada usia 2, 3, dan 4 bulan, dengan booster diberikan pada usia 18 bulan.

Imunisasi Bayi Usia 6–12 Bulan

Saat bayi memasuki usia 6–12 bulan, ada beberapa vaksin tambahan yang perlu diberikan untuk melindungi anak dari penyakit lain. Salah satunya adalah vaksin Influenza, yang diberikan pada usia 6 bulan dan dilanjutkan setiap tahun hingga usia 18 tahun. Vaksin ini penting untuk mencegah flu yang bisa menyebabkan komplikasi serius pada anak.

Selain itu, vaksin MMR (Measles, Mumps, Rubella) juga diberikan pada usia 9 bulan, dengan booster pada usia 18 bulan. Vaksin MMR sangat penting untuk mencegah campak, gondongan, dan rubella yang dapat menyebabkan komplikasi serius seperti kebutaan, cacat fisik, dan gangguan otak.

Vaksin Jepang Encephalitis (JE) juga diberikan pada usia 9 bulan, dengan booster pada usia 2–3 tahun. Penyakit ini dapat menyebabkan peradangan pada otak dan mengancam nyawa.

Imunisasi Bayi Usia 12–24 Bulan

Memasuki usia 12 bulan, anak memerlukan vaksin Hepatitis A yang diberikan dalam dua dosis, dengan interval 6–12 bulan setelah dosis pertama. Hepatitis A dapat menyebabkan infeksi hati yang berbahaya, yang dapat menular melalui makanan atau air yang tercemar.

Selain itu, vaksin Varicella (Cacar Air) diberikan pada usia 12–18 bulan untuk melindungi anak dari penyakit cacar air. Cacar air dapat menyebabkan komplikasi serius jika tidak segera diobati.

Imunisasi Bayi Usia 2–18 Tahun

Pada usia 2 tahun hingga 18 tahun, ada beberapa vaksin yang perlu diberikan untuk melindungi anak dari penyakit lainnya. Salah satunya adalah vaksin Typhoid yang diberikan pada usia 2 tahun, dengan booster setiap 3 tahun sekali. Vaksin ini sangat penting untuk mencegah penyakit tifus yang dapat menyebabkan demam tinggi dan gangguan pencernaan.

Vaksin HPV (Human Papillomavirus) diberikan kepada anak perempuan pada usia 9–14 tahun dalam dua dosis dengan jarak 6–15 bulan antara dosis pertama dan kedua. Vaksin ini sangat penting untuk mencegah kanker serviks dan infeksi HPV yang dapat menyebabkan kanker lainnya.

Manfaat dan Efek Samping Imunisasi

Imunisasi bukan hanya melindungi anak dari penyakit berbahaya, tetapi juga berkontribusi pada pencapaian kekebalan kelompok (herd immunity). Dengan lebih banyak anak yang divaksinasi, penyakit dapat dicegah dari penyebarannya ke individu yang tidak dapat divaksinasi karena alasan medis, seperti bayi baru lahir atau anak dengan kondisi kesehatan tertentu.

Namun, seperti halnya dengan semua jenis perawatan medis, vaksinasi juga dapat menyebabkan efek samping. Efek samping ini biasanya ringan dan bersifat sementara, seperti demam ringan atau rasa sakit di tempat suntikan. Efek samping yang lebih serius, seperti reaksi alergi parah (anaphylaxis), sangat jarang terjadi. Sebagian besar reaksi yang muncul menunjukkan bahwa sistem kekebalan tubuh sedang membentuk perlindungan terhadap penyakit.

Apakah Anak Anda Sudah Imunisasi?

Jika anak Anda belum menerima imunisasi sesuai jadwal, ada program catch-up immunization yang dapat dilakukan hingga anak berusia 18 tahun. Program ini bertujuan untuk memberikan vaksin yang terlewatkan pada anak, meskipun sudah melewati batas usia yang ditentukan.

Mempastikan anak Anda mendapatkan imunisasi sesuai jadwal sangat penting untuk melindungi mereka dari penyakit yang dapat menyebabkan kecacatan atau bahkan kematian. Jangan tunda lagi, segera konsultasikan dengan tenaga medis di fasilitas kesehatan terdekat untuk memastikan anak Anda mendapatkan imunisasi yang tepat dan sesuai.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai , Anda bisa mengunjungi website resmi atau menghubungi pusat kesehatan setempat.


Imunisasi bayi merupakan langkah penting dalam melindungi kesehatan anak dari berbagai penyakit berbahaya. Setiap tahun, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) memperbarui jadwal imunisasi untuk memastikan anak-anak terlindungi dari penyakit yang dapat mengancam keselamatan mereka. Artikel ini memberikan gambaran mengenai jadwal imunisasi bayi terbaru 2024 serta manfaat yang dapat diperoleh dari setiap vaksinasi yang diberikan kepada anak.

Pentingnya Imunisasi Bayi

Imunisasi adalah proses yang sangat penting untuk membantu anak membangun kekebalan terhadap berbagai penyakit. Melalui vaksinasi, tubuh bayi akan memproduksi antibodi yang dapat melawan virus dan bakteri penyebab penyakit. Beberapa penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi antara lain polio, hepatitis B, BCG (Tuberkulosis), dan DPT (Difteria, Pertusis, dan Tetanus). Pemberian imunisasi yang lengkap dan sesuai jadwal dapat melindungi bayi dari risiko penyakit yang dapat berakibat fatal.

Jadwal Imunisasi Bayi 0–6 Bulan

Pada usia 0–6 bulan, bayi memerlukan beberapa imunisasi dasar yang harus diberikan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Vaksin pertama yang diberikan adalah Hepatitis B, yang diberikan dalam 3 dosis: pada saat lahir, usia 2 bulan, dan usia 4 bulan. Vaksin ini penting untuk mencegah penyakit hepatitis B, yang dapat merusak hati dan berakibat fatal.

Vaksin DPT (Difteria, Pertusis, dan Tetanus) juga diberikan dalam tiga dosis pada usia 2, 3, dan 4 bulan. DPT sangat penting untuk melindungi bayi dari penyakit yang dapat menyebabkan gangguan pernapasan dan keracunan. Selain itu, vaksin BCG diberikan satu kali pada usia 0–1 bulan untuk mencegah tuberkulosis, yang bisa menyerang paru-paru dan menyebabkan kematian jika tidak diobati dengan baik.

Polio juga menjadi salah satu vaksin penting yang harus diberikan pada bayi pada usia 0 hingga 6 bulan. Polio dapat menyebabkan kelumpuhan permanen pada anak, sehingga pemberian vaksin polio sangat vital. Vaksin ini diberikan melalui dua cara, yaitu vaksin polio oral (OPV) dan vaksin polio injeksi (IPV).

Vaksin HiB (Haemophilus Influenzae tipe B) juga sangat penting untuk mencegah penyakit serius seperti meningitis dan pneumonia pada bayi. Pemberian HiB dilakukan tiga kali pada usia 2, 3, dan 4 bulan, dengan booster diberikan pada usia 18 bulan.

Imunisasi Bayi Usia 6–12 Bulan

Saat bayi memasuki usia 6–12 bulan, ada beberapa vaksin tambahan yang perlu diberikan untuk melindungi anak dari penyakit lain. Salah satunya adalah vaksin Influenza, yang diberikan pada usia 6 bulan dan dilanjutkan setiap tahun hingga usia 18 tahun. Vaksin ini penting untuk mencegah flu yang bisa menyebabkan komplikasi serius pada anak.

Selain itu, vaksin MMR (Measles, Mumps, Rubella) juga diberikan pada usia 9 bulan, dengan booster pada usia 18 bulan. Vaksin MMR sangat penting untuk mencegah campak, gondongan, dan rubella yang dapat menyebabkan komplikasi serius seperti kebutaan, cacat fisik, dan gangguan otak.

Vaksin Jepang Encephalitis (JE) juga diberikan pada usia 9 bulan, dengan booster pada usia 2–3 tahun. Penyakit ini dapat menyebabkan peradangan pada otak dan mengancam nyawa.

Imunisasi Bayi Usia 12–24 Bulan

Memasuki usia 12 bulan, anak memerlukan vaksin Hepatitis A yang diberikan dalam dua dosis, dengan interval 6–12 bulan setelah dosis pertama. Hepatitis A dapat menyebabkan infeksi hati yang berbahaya, yang dapat menular melalui makanan atau air yang tercemar.

Selain itu, vaksin Varicella (Cacar Air) diberikan pada usia 12–18 bulan untuk melindungi anak dari penyakit cacar air. Cacar air dapat menyebabkan komplikasi serius jika tidak segera diobati.

Imunisasi Bayi Usia 2–18 Tahun

Pada usia 2 tahun hingga 18 tahun, ada beberapa vaksin yang perlu diberikan untuk melindungi anak dari penyakit lainnya. Salah satunya adalah vaksin Typhoid yang diberikan pada usia 2 tahun, dengan booster setiap 3 tahun sekali. Vaksin ini sangat penting untuk mencegah penyakit tifus yang dapat menyebabkan demam tinggi dan gangguan pencernaan.

Vaksin HPV (Human Papillomavirus) diberikan kepada anak perempuan pada usia 9–14 tahun dalam dua dosis dengan jarak 6–15 bulan antara dosis pertama dan kedua. Vaksin ini sangat penting untuk mencegah kanker serviks dan infeksi HPV yang dapat menyebabkan kanker lainnya.

Manfaat dan Efek Samping Imunisasi

Imunisasi bukan hanya melindungi anak dari penyakit berbahaya, tetapi juga berkontribusi pada pencapaian kekebalan kelompok (herd immunity). Dengan lebih banyak anak yang divaksinasi, penyakit dapat dicegah dari penyebarannya ke individu yang tidak dapat divaksinasi karena alasan medis, seperti bayi baru lahir atau anak dengan kondisi kesehatan tertentu.

Namun, seperti halnya dengan semua jenis perawatan medis, vaksinasi juga dapat menyebabkan efek samping. Efek samping ini biasanya ringan dan bersifat sementara, seperti demam ringan atau rasa sakit di tempat suntikan. Efek samping yang lebih serius, seperti reaksi alergi parah (anaphylaxis), sangat jarang terjadi. Sebagian besar reaksi yang muncul menunjukkan bahwa sistem kekebalan tubuh sedang membentuk perlindungan terhadap penyakit.

jadwal imunisasi bayi terbaru 2024

Apakah Anak Anda Sudah Imunisasi?

Jika anak Anda belum menerima imunisasi sesuai jadwal, ada program catch-up immunization yang dapat dilakukan hingga anak berusia 18 tahun. Program ini bertujuan untuk memberikan vaksin yang terlewatkan pada anak, meskipun sudah melewati batas usia yang ditentukan.

Mempastikan anak Anda mendapatkan imunisasi sesuai jadwal sangat penting untuk melindungi mereka dari penyakit yang dapat menyebabkan kecacatan atau bahkan kematian. Jangan tunda lagi, segera konsultasikan dengan tenaga medis di fasilitas kesehatan terdekat untuk memastikan anak Anda mendapatkan imunisasi yang tepat dan sesuai.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai, Anda bisa mengunjungi website resmi atau menghubungi pusat kesehatan setempat.


Lebih baru Lebih lama