Ciri-Ciri Keguguran yang Harus Diketahui

   batita.my.id Keguguran merupakan salah satu peristiwa yang paling ditakuti oleh ibu hamil. Secara medis, keguguran adalah penghentian kehamilan sebelum usia kehamilan mencapai 20 minggu. Penyebabnya bisa beragam, mulai dari masalah kesehatan ibu, kondisi janin, hingga faktor eksternal. Mengenali ciri-ciri keguguran sejak dini sangat penting agar penanganan medis dapat dilakukan sesegera mungkin. Berikut adalah beberapa tanda-tanda yang perlu diwaspadai.

Ciri-Ciri Keguguran yang Harus Diketahui

1. Pendarahan dari Vagina

Salah satu tanda awal yang paling umum dari keguguran adalah adanya pendarahan dari vagina. Pendarahan ini bisa berupa bercak darah ringan, pendarahan berwarna merah muda, coklat tua, hingga darah merah terang yang mengalir deras. Intensitas pendarahan dapat bervariasi tergantung pada tahap kehamilan. Tidak semua pendarahan berarti keguguran, tetapi pendarahan yang disertai gejala lain seperti kram atau nyeri perut bawah harus segera dikonsultasikan ke dokter.

2. Kram atau Nyeri di Perut Bagian Bawah

Kram atau nyeri di perut bagian bawah merupakan tanda yang sering menyertai pendarahan saat terjadi keguguran. Rasa sakit ini dapat terasa seperti kram menstruasi atau bahkan lebih hebat, terutama jika pendarahan sudah cukup banyak. Rasa kram yang hebat atau terjadi terus-menerus bisa menjadi tanda bahwa tubuh sedang mengalami kontraksi untuk mengeluarkan janin.

3. Nyeri Punggung Bawah

Selain nyeri di bagian perut, nyeri pada punggung bawah juga bisa menjadi salah satu tanda keguguran. Nyeri punggung bawah biasanya terasa seperti sakit yang tumpul dan berlangsung terus-menerus. Jika nyeri punggung ini semakin intens dan disertai dengan pendarahan, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

4. Penurunan Gejala Kehamilan

Pada awal kehamilan, ibu hamil umumnya mengalami beberapa gejala seperti mual, muntah, payudara yang terasa kencang, dan kelelahan. Jika tiba-tiba gejala-gejala ini berkurang atau menghilang secara drastis, hal ini bisa menjadi indikasi adanya masalah pada kehamilan, termasuk kemungkinan keguguran. Meskipun tidak semua kasus penurunan gejala berarti keguguran, namun tetap sebaiknya waspada dan konsultasikan dengan dokter.

5. Keluarnya Jaringan atau Gumpalan dari Vagina

Saat terjadi keguguran, tubuh ibu hamil mungkin akan mengeluarkan jaringan atau gumpalan dari vagina. Gumpalan ini bisa berupa darah beku atau jaringan yang menyerupai daging. Jika Anda mengalami hal ini, segera simpan jaringan yang keluar dan bawalah ke dokter untuk analisis lebih lanjut.

6. Tidak Terdengar Detak Jantung Janin

Pada usia kehamilan tertentu, dokter biasanya akan memantau detak jantung janin. Jika detak jantung janin tidak terdengar saat pemeriksaan menggunakan alat Doppler atau USG, hal ini bisa menjadi tanda keguguran. Detak jantung janin biasanya mulai terdengar pada usia kehamilan 6-7 minggu, sehingga pemeriksaan rutin sangat penting untuk memantau perkembangan janin.

7. Hilangnya Gerakan Janin pada Kehamilan Lanjut

Pada kehamilan yang sudah memasuki trimester kedua, gerakan janin biasanya mulai dirasakan oleh ibu hamil. Jika gerakan janin tiba-tiba berkurang atau berhenti, hal ini bisa menjadi tanda adanya masalah serius, termasuk keguguran. Segera periksakan diri ke dokter untuk memastikan kondisi janin jika Anda mengalami hal ini.

8. Demam Tinggi

Demam tinggi yang berlangsung cukup lama selama kehamilan bisa menjadi tanda infeksi yang berbahaya dan berisiko menyebabkan keguguran. Infeksi yang tidak segera ditangani dapat memengaruhi kesehatan ibu dan janin, sehingga penting untuk segera mendapatkan penanganan medis jika Anda mengalami demam tinggi selama kehamilan.

9. Rasa Lemas atau Pusing yang Berlebihan

Rasa lemas, pusing yang berlebihan, atau bahkan pingsan bisa menjadi tanda keguguran, terutama jika disertai pendarahan atau nyeri perut. Gejala-gejala ini bisa menunjukkan adanya anemia akibat pendarahan atau tanda bahwa tubuh sedang mengalami stres akibat keguguran. Jangan abaikan gejala ini, terutama jika disertai dengan tanda-tanda lain yang mencurigakan.

Penyebab Keguguran yang Perlu Diketahui

Mengetahui penyebab keguguran dapat membantu dalam mencegah terulangnya kejadian serupa di masa mendatang. Berikut beberapa faktor yang sering menyebabkan keguguran:

1. Masalah Kromosom pada Janin

Kebanyakan kasus keguguran terjadi karena masalah kromosom yang tidak normal pada janin. Ketidakseimbangan kromosom ini bisa terjadi secara acak saat pembuahan dan biasanya tidak dapat dicegah.

2. Penyakit Autoimun

Penyakit autoimun seperti lupus atau sindrom antiphospholipid dapat meningkatkan risiko keguguran. Kondisi ini menyebabkan tubuh ibu menyerang jaringan janin sebagai benda asing, yang mengganggu perkembangan janin.

3. Infeksi Selama Kehamilan

Infeksi yang dialami ibu selama kehamilan, seperti infeksi virus atau bakteri tertentu, bisa meningkatkan risiko keguguran. Infeksi yang tidak terdeteksi atau tidak diobati dengan benar dapat membahayakan janin.

4. Kondisi Kesehatan Ibu

Beberapa kondisi kesehatan ibu seperti diabetes yang tidak terkontrol, gangguan hormon, atau kelainan pada rahim dapat meningkatkan risiko keguguran. Penting bagi ibu hamil untuk menjaga kesehatan selama kehamilan dan melakukan pemeriksaan rutin.

5. Kebiasaan Buruk

Gaya hidup yang tidak sehat seperti merokok, konsumsi alkohol, atau penggunaan obat-obatan terlarang dapat meningkatkan risiko keguguran. Hindari kebiasaan buruk ini sebelum dan selama kehamilan untuk menjaga kesehatan janin.

Cara Mencegah Keguguran

Meskipun tidak semua keguguran dapat dicegah, ada beberapa langkah yang bisa diambil untuk mengurangi risiko:

1. Menjaga Pola Makan Sehat

Mengonsumsi makanan bergizi yang kaya akan vitamin dan mineral sangat penting untuk menjaga kesehatan ibu dan janin. Pastikan asupan folat yang cukup, karena folat berperan penting dalam perkembangan janin.

2. Menghindari Stres Berlebihan

Stres yang berlebihan dapat memengaruhi kesehatan ibu dan janin. Lakukan teknik relaksasi seperti meditasi atau yoga untuk mengurangi stres selama kehamilan.

3. Melakukan Pemeriksaan Kehamilan Rutin

Pemeriksaan kehamilan rutin sangat penting untuk memantau perkembangan janin dan mendeteksi dini masalah yang mungkin terjadi. Selalu konsultasikan dengan dokter jika ada gejala yang mencurigakan selama kehamilan.

4. Hindari Zat Berbahaya

Hindari paparan zat kimia berbahaya, asap rokok, dan bahan beracun lainnya. Gunakan produk-produk yang aman bagi ibu hamil, dan pastikan lingkungan sekitar Anda bebas dari bahan berbahaya.

Kapan Harus Menghubungi Dokter?


Ciri-Ciri Keguguran yang Harus Diketahui

Jika Anda mengalami salah satu atau beberapa tanda-tanda di atas, sebaiknya segera menghubungi dokter untuk mendapatkan penanganan medis. Mendeteksi keguguran sejak dini dapat membantu mengurangi risiko komplikasi dan memungkinkan dokter untuk memberikan saran terbaik sesuai kondisi Anda.

Lebih baru Lebih lama