Aqiqah: Apakah Harus Menggunakan Kambing Jantan?

 batita.my.id  Aqiqah adalah tradisi yang dilakukan oleh umat Muslim sebagai bentuk rasa syukur atas kelahiran seorang anak. Tradisi ini melibatkan penyembelihan hewan kurban yang umumnya adalah kambing. Namun, muncul pertanyaan di kalangan masyarakat: apakah aqiqah harus menggunakan kambing jantan atau boleh menggunakan kambing betina? Artikel ini akan membahas lebih dalam mengenai hukum, panduan, serta hal-hal yang perlu diperhatikan seputar penggunaan kambing jantan atau betina dalam prosesi aqiqah. 

Aqiqah: Apakah Harus Menggunakan Kambing Jantan?

1. Pengertian Aqiqah dan Tujuan Utamanya

Aqiqah berasal dari bahasa Arab yang berarti memotong. Secara istilah, aqiqah adalah tradisi penyembelihan hewan sebagai tanda syukur kepada Allah SWT atas kelahiran seorang anak. Prosesi ini biasanya dilaksanakan pada hari ketujuh setelah kelahiran, namun bisa juga dilakukan pada hari ke-14 atau ke-21 jika ada alasan tertentu yang membuatnya tertunda.

Tujuan utama dari aqiqah adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, menyebarkan kebahagiaan, dan mempererat tali silaturahmi dengan keluarga serta lingkungan sekitar. Selain itu, aqiqah juga dianggap sebagai bentuk penebusan bagi anak agar terhindar dari gangguan setan.

2. Hukum Aqiqah dalam Islam

Hukum aqiqah adalah sunnah muakkad, yaitu sunnah yang sangat dianjurkan. Nabi Muhammad SAW sendiri melaksanakan aqiqah untuk kedua cucunya, Hasan dan Husain. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh At-Tirmidzi, Rasulullah SAW bersabda:

"Setiap anak yang lahir tergadai dengan aqiqahnya, disembelihkan untuknya pada hari ketujuh (dari kelahirannya), dicukur rambutnya dan diberi nama."

Dari hadis ini, jelas bahwa aqiqah adalah sunnah yang sangat dianjurkan, terutama bagi orang tua yang mampu secara finansial.

3. Kriteria Hewan yang Digunakan untuk Aqiqah

Hewan yang digunakan untuk aqiqah umumnya adalah kambing atau domba. Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh hewan yang akan dijadikan aqiqah, yaitu:

  • Sehat dan Tidak Cacat: Kambing harus dalam kondisi sehat, tidak memiliki cacat fisik seperti buta, pincang, atau terlalu kurus.
  • Usia yang Memadai: Kambing untuk aqiqah harus berusia minimal satu tahun, atau sudah melewati masa dewasa.
  • Cukup Besar: Ukuran dan berat kambing harus memadai untuk memenuhi syarat sebagai hewan aqiqah yang layak.

4. Apakah Harus Kambing Jantan?

Salah satu pertanyaan yang sering muncul adalah apakah kambing yang digunakan untuk aqiqah harus berjenis kelamin jantan. Menurut sebagian besar ulama, baik kambing jantan maupun betina boleh digunakan untuk aqiqah. Tidak ada dalil atau ketentuan khusus dalam Al-Qur’an dan hadis yang mewajibkan kambing jantan.

Namun, sebagian orang lebih memilih kambing jantan karena alasan tradisi atau anggapan bahwa kambing jantan lebih baik dan lebih besar. Padahal, dalam hal ini yang terpenting adalah kualitas hewan, bukan jenis kelaminnya.

5. Pendapat Ulama tentang Jenis Kelamin Hewan Aqiqah

Mayoritas ulama sepakat bahwa baik kambing jantan maupun betina sah digunakan untuk aqiqah. Beberapa dalil yang menjadi dasar pendapat ini antara lain:

  • Hadis Nabi Muhammad SAW: Dalam beberapa riwayat hadis, Rasulullah SAW tidak menyebutkan jenis kelamin kambing yang harus digunakan untuk aqiqah, hanya menyebutkan jumlahnya. Untuk anak laki-laki disunnahkan dua ekor kambing, sedangkan untuk anak perempuan satu ekor kambing.
  • Tidak Ada Perbedaan dalam Nilai Pahala: Ulama seperti Imam Malik, Imam Syafi’i, dan Imam Ahmad berpendapat bahwa tidak ada perbedaan dalam nilai pahala antara kambing jantan dan betina selama memenuhi syarat sebagai hewan aqiqah.

6. Jumlah Kambing dalam Aqiqah: Anak Laki-laki dan Perempuan

Dalam sunnah aqiqah, ada perbedaan jumlah kambing yang disarankan untuk anak laki-laki dan perempuan:

  • Anak Laki-laki: Dianjurkan untuk menyembelih dua ekor kambing. Hal ini berdasarkan hadis dari Aisyah RA yang menyatakan bahwa Rasulullah SAW memerintahkan untuk menyembelih dua ekor kambing bagi bayi laki-laki.
  • Anak Perempuan: Cukup satu ekor kambing, sesuai dengan sunnah yang diajarkan Rasulullah SAW.

Namun, jika seseorang hanya mampu menyembelih satu ekor kambing untuk anak laki-laki, hal tersebut tetap sah dan diterima. Inti dari aqiqah adalah rasa syukur kepada Allah, bukan jumlah kambing yang disembelih.

7. Pertimbangan Praktis Memilih Kambing Jantan atau Betina

Ada beberapa hal praktis yang bisa menjadi pertimbangan dalam memilih kambing untuk aqiqah:

  • Harga: Kambing betina biasanya lebih murah dibandingkan kambing jantan, sehingga bisa menjadi pilihan bagi keluarga yang memiliki keterbatasan anggaran.
  • Ketersediaan: Di beberapa daerah, kambing betina mungkin lebih mudah ditemukan dibandingkan kambing jantan.
  • Kualitas Daging: Beberapa orang percaya bahwa daging kambing jantan lebih lezat, namun ini lebih kepada preferensi pribadi.
Aqiqah: Apakah Harus Menggunakan Kambing Jantan?

 Aqiqah yang Terbaik adalah yang Ikhlas

Pada akhirnya, yang terpenting dalam aqiqah adalah niat yang ikhlas dan rasa syukur kepada Allah SWT. Baik menggunakan kambing jantan maupun betina, yang utama adalah kualitas hewan yang disembelih dan keikhlasan dalam menjalankan ibadah ini. Memahami makna aqiqah dan melaksanakannya sesuai kemampuan adalah esensi dari ibadah ini.

Semoga informasi ini bermanfaat dan dapat menjawab pertanyaan mengenai apakah aqiqah harus menggunakan kambing jantan atau tidak. Tradisi aqiqah yang dilakukan dengan benar dan penuh keikhlasan akan membawa berkah bagi keluarga serta anak yang baru lahir.

Lebih baru Lebih lama