Aqiqah Apakah Harus Kambing Jantan?

  batita.my.id Aqiqah merupakan salah satu sunnah yang dianjurkan dalam agama Islam sebagai ungkapan syukur atas kelahiran seorang anak. Acara ini melibatkan penyembelihan hewan ternak, biasanya kambing atau domba, sebagai bentuk pengorbanan kepada Allah SWT. Namun, sering muncul pertanyaan di masyarakat, "Apakah aqiqah harus menggunakan kambing jantan?" Artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai penggunaan kambing jantan atau betina dalam aqiqah serta pandangan dari berbagai ulama.

Aqiqah Apakah Harus Kambing Jantan?

Pengertian dan Tujuan Aqiqah

Aqiqah berasal dari kata "aqqa" yang berarti memotong atau menyembelih. Dalam konteks syariat Islam, aqiqah adalah penyembelihan hewan yang dilakukan pada hari ketujuh setelah kelahiran seorang anak. Aqiqah bertujuan sebagai tanda syukur kepada Allah atas kelahiran anak, serta sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada-Nya.

Aqiqah juga dianggap sebagai sarana perlindungan bagi anak yang baru lahir dari berbagai gangguan, sekaligus menanamkan nilai kebersamaan dan berbagi dalam masyarakat, karena daging hasil aqiqah biasanya dibagikan kepada tetangga, saudara, dan fakir miskin.

Hukum Aqiqah dalam Islam

Hukum aqiqah adalah sunnah muakkadah, yaitu sunnah yang sangat dianjurkan. Aqiqah tidak termasuk wajib, sehingga apabila seseorang tidak mampu melaksanakannya, tidak ada dosa yang menimpa. Meskipun demikian, banyak ulama menekankan pentingnya pelaksanaan aqiqah sebagai bentuk syukur dan kepatuhan terhadap sunnah Rasulullah SAW.

Ketentuan Hewan untuk Aqiqah

Dalam pelaksanaan aqiqah, hewan yang digunakan biasanya berupa kambing atau domba. Menurut hadits yang diriwayatkan oleh Aisyah RA, Rasulullah SAW bersabda:

"Bagi anak laki-laki disembelihkan dua ekor kambing, sedangkan bagi anak perempuan satu ekor kambing." (HR. Abu Dawud)

Ketentuan ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan jumlah kambing yang disembelih antara anak laki-laki dan perempuan, tetapi tidak menyebutkan secara spesifik jenis kelamin kambing yang harus digunakan. Hal ini menimbulkan pertanyaan, apakah aqiqah harus menggunakan kambing jantan?

Kambing Jantan atau Betina: Apa yang Disunnahkan?

Dari segi jenis kelamin hewan, tidak ada keharusan dalam syariat Islam untuk memilih kambing jantan atau betina. Hal ini didasarkan pada beberapa hadits yang menunjukkan bahwa Rasulullah SAW sendiri tidak mensyaratkan penggunaan kambing jantan dalam aqiqah. Beberapa ulama bahkan berpendapat bahwa baik kambing jantan maupun betina sah digunakan untuk aqiqah asalkan memenuhi beberapa syarat berikut:

  1. Usia Kambing: Kambing yang digunakan untuk aqiqah minimal berusia satu tahun, sementara domba dapat digunakan jika telah berusia minimal enam bulan.
  2. Kesehatan Hewan: Hewan harus dalam kondisi sehat, tidak cacat, dan tidak memiliki penyakit yang dapat mengurangi kualitas dagingnya.
  3. Kualitas Hewan: Sebaiknya memilih hewan yang berkualitas baik sebagai bentuk penghormatan dan rasa syukur kepada Allah.

Pendapat Ulama Mengenai Kambing Jantan dan Betina untuk Aqiqah

Mayoritas ulama sepakat bahwa baik kambing jantan maupun betina dapat digunakan untuk aqiqah, selama memenuhi kriteria-kriteria di atas. Berikut adalah beberapa pandangan ulama mengenai hal ini:

  • Mazhab Syafi'i: Menyatakan bahwa kambing jantan dan betina sama-sama sah untuk aqiqah. Tidak ada keutamaan khusus antara keduanya, sehingga bebas memilih jenis kelamin kambing sesuai kemampuan.
  • Mazhab Hanbali: Memiliki pandangan serupa dengan Mazhab Syafi'i. Mereka menekankan bahwa yang terpenting adalah kualitas hewan, bukan jenis kelaminnya.
  • Mazhab Maliki dan Hanafi: Juga menyatakan bahwa baik jantan maupun betina diperbolehkan untuk aqiqah. Namun, sebagian ulama Maliki menganggap kambing jantan lebih utama karena dagingnya cenderung lebih banyak dan berkualitas.

Apakah Ada Keutamaan Kambing Jantan?

Walaupun dari segi hukum syariat tidak ada keharusan untuk memilih kambing jantan, beberapa ulama menyarankan penggunaan kambing jantan jika memungkinkan. Alasan utamanya adalah:

  1. Kualitas Daging: Kambing jantan umumnya memiliki daging yang lebih banyak dan lebih enak, sehingga dapat memberikan lebih banyak manfaat bagi orang-orang yang menerima daging aqiqah.
  2. Simbol Kekuasaan dan Keteguhan: Beberapa ulama berpendapat bahwa kambing jantan melambangkan kekuatan, yang diharapkan dapat diteladani oleh anak yang di-aqiqahi, terutama jika anak tersebut adalah laki-laki.

Namun, sekali lagi, hal ini tidak mengikat dan tidak ada kewajiban untuk menggunakan kambing jantan. Pilihan hewan aqiqah dapat disesuaikan dengan kondisi ekonomi dan kemampuan masing-masing keluarga.

Tata Cara Pelaksanaan Aqiqah

Pelaksanaan aqiqah memiliki tata cara yang telah diatur dalam Islam. Berikut langkah-langkah yang dapat diikuti:

  1. Waktu Pelaksanaan: Aqiqah sebaiknya dilakukan pada hari ketujuh setelah kelahiran anak. Jika tidak memungkinkan, boleh dilakukan pada hari ke-14, ke-21, atau waktu lainnya sesuai kemampuan.
  2. Jumlah Kambing: Untuk anak laki-laki, disunnahkan menyembelih dua ekor kambing, sedangkan untuk anak perempuan satu ekor kambing.
  3. Penyembelihan: Penyembelihan dilakukan dengan menyebut nama Allah dan niat aqiqah untuk anak yang lahir.
  4. Pembagian Daging: Daging aqiqah sebaiknya dimasak terlebih dahulu sebelum dibagikan kepada tetangga, keluarga, dan fakir miskin. Ini berbeda dengan qurban, di mana daging bisa dibagikan dalam keadaan mentah.
  5. Mencukur Rambut: Sunnah untuk mencukur rambut bayi pada hari pelaksanaan aqiqah, dan sedekah seberat timbangan rambutnya dalam bentuk perak atau uang tunai.
Aqiqah Apakah Harus Kambing Jantan?

Aqiqah yang Fleksibel

Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa aqiqah tidak mensyaratkan kambing jantan. Baik kambing jantan maupun betina diperbolehkan, asalkan memenuhi kriteria yang telah ditentukan dalam syariat. Pilihan ini memberikan fleksibilitas kepada keluarga untuk menyesuaikan aqiqah dengan kondisi ekonomi mereka.

Aqiqah adalah bentuk ibadah yang dianjurkan untuk menyampaikan rasa syukur dan sebagai sarana berbagi dengan sesama. Oleh karena itu, yang terpenting adalah niat dan ketulusan dalam melaksanakan aqiqah, bukan jenis kelamin hewan yang digunakan. Bagi mereka yang mampu, memilih hewan yang terbaik tentu menjadi pilihan yang lebih utama sebagai tanda penghormatan kepada Allah SWT.

Lebih baru Lebih lama